Kamis, 05 Maret 2015

0

Suer, Nulis Itu Mudah! Ayo Menulis!

MENULIS ITU MUDAH



 



Semua orang pasti pernah menulis, baik untuk diri sendiri atau untuk orang lain. Memang menulis itu tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi, menulis juga tidak sesulit membuat tahu bakso atau memasak rica-rica. Menulis bisa dilakukan kapan saja, dimana saja.
“Menuliskan pikiran, bukan memikirkan apa yang akan ditulis.”
Apakah  menuliskan pikiran sendiri itu susah? Tidakkkk, sangat mudah malahan. Anda hanya perlu terbiasa.

*      Menulis Itu Butuh “Ide”
Banyak orang terhenti menulis ketika memikirkan ide. Baru mengetik sedikit, terhenti, akhirnya tidak menjadi tulisan sama sekali. Lha kok bisa? Itu karena ketika mereka sedang asyik-asyiknya menulis, mereka baru menyadari kekurangan informasi atau ketika sedang asyik mencari informasi, muncul gagasan baru, dan kegiatan menulis yang sebelumnya asyik dilakukan, menjadi terbengkalai. Akhirnya tulisan tidak jadi-jadi karena biasanya hal tersebut menjadi siklus dan terus berulang. Padahal, ribuan ide datang menghampiri otak setiap hari. Sayang kan kalau dibiarkan begitu saja. Lalu apa yang harus dilakukan? Ubahlah gagasan menjadi konsep, dan tuliskan. Lalu menulis akan menjadi lebih mudah.


      Sebenarnya mudah saja untuk mengubah ide menjadi tulisan. Ada ide, langsung ditulis. Ide adalah awal tulisan. Kalau sudah ada ide, tinggal diolah, dimatangkan, dan dijadikan konsep. Tuliskan semua itu di otak terlebih dulu.
Banyak orang yang mandul menulis bukan karena kekurangan ide, tetapi karena idenya tidak dikembangkan dan dibiarkan mengambang sebatas ide. Makanya kalau ada ide, langsung tuliskan. Jangan ragu, otak kita memiliki kemampuan yang luar biasa.
Ingat : Jangan memikirkan apa yang akan ditulis, tapi tulislah apa yang ada dipikiran!
v  Menjaring & Mengembangkan Ide
Kehidupan manusia mengalami kemajuan dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dianyam dari beragam ide. Sejarah dibangun di atas ide-ide manusia. Banyak orang bilang bahwa ide itu muncul begitu saja. Apa iya? Kata siapa? Yang benar adalah ide itu muncul terpicu karena melihat atau merasakan sesuatu. Jelasnya lagi ide akan berdatangan dari pikiran manakala di memori (otak) tersimpan banyak hal, dan manakala otak dibanjiri informasi. Ketika apa yang tersimpan di memori itu dipicu dan terpicu, entah karena melihat sesuatu, merasa, mencium, menjilat, atau memikirkan sesuatu. Lalu muncullah ide. Sama halnya dengan menulis juga.
Pada  tahap menulis tingkat awal, mengolah dan menuliskan ide dari ide-ide Ibnu Sina, Al-Farabi, dan selevelnya itu terlalu tinggi. Jangan mempersulit dirilah. Lebih baik kalau mengembangkan ide-ide sederhana seperti pengalaman sehari-hari contohnya. Tulislah apa yang ada dipikiran atau apa yang Anda alami. Menulis adalah membaca kehidupan. Sesuatu yang mustahil dilakukan binatang. Menulis adalah hak paten manusia yang memiliki berbagai ide. Mari menuliskan dan menjaring ide dengan banyak membaca, menambah pengalaman, melatih proses kerja otak. Jangan menyiakan otak hebat kita ini. Kalau otak ditidurkan, tidak dirangsang, tidak dibiasakan dengan asupan informasi, ia akan tertidur nyenyak. Cenderung mogok seperti mobil butut. Sedikit-sedikit pusing karena kurang latihan dan tidak pernah dilatih.
      Untuk menulis, kita butuh ide. Setelah tadi memilih ide, sekarang kita perlu membangun ide. Ide bisa dibangun dengan mengoperasikan atau memanfaatkan otak. Lebih hebat lagi kalau dikombinasikan dengan perasaan.
Ingat : Tidak usah ragu atau malu, Namanya juga baru memulai menulis. “Perubahan yang besar bermula dari melakukan hal-hal kecil.”
*      Motif dan Mood Itu Perlu Di-Manage
Motif atau sebab seorang menulis tentu bermacam-macam. Ada yang sekadar  untuk memenuhi dorongan dari dalam diri, katarsis, popularitas, berbagi, demi mendapatkan cum bagi kenaikan pangkat, mendapatkan uang, atau apa saja. Konon, motif itulah yang menjadi pendorong utama menulis.Apa iya?


*      Menulis Itu “Melakukan” dan “Dilakukan”

Ø  Menulis Kok Cuma Sebatas Ide?
Ø  Menulis Kok Malu?
Ø  Menulis Kok Tidak Percaya Diri?
Ø  Menulis Kok “Akan”?
Ø  Menulis Kok Didenda Sibuk?
Ø  Menulis Kok Dijajah Mood?
Ø  Menulis Kok Dipaksa-Paksa?
Ø  Menulis Kok Dipikirkan?
Ø  Menulis Kok Malah Dimaki-Maki?
Ø  Menulis Kok Malah Menghina Diri?
Ø  Menulis Kok Sombong Amat?
Ø  Menulis, Mencari Makna?


Atau
Ø  Bagaimana Cara Menyuburkan Gairah Menulis?
Ø  Apa sih Manfaat Menulis?


*      Last But Not The Least
Anda pasti bertanya-tanya akan jawabnya. Untuk mengetahui dan menggali lebih jauh lagi tentang  hal ini Anda dapat membacanya dari:
Suer, Nulis Itu Mudah,
Elex Media Komputindo,
Kelompok Kompas Gramedia, Jakarta,
2012.
      Dari membaca buku karangan ERSIS WARMANSYAH Abbas ini minimal Anda akan mengetahui 3 hal penting perihal menulis. Beliau pengarang buku ini adalah seorang dosen FKIP Unlam Banjarmasin.  Penasaran? Beli aja bukunya di toko-toko buku terdekat, jauh juga boleh. Dari buku ini saya juga jadi termotivasi gaes. Banyak hal baru yang saya temukan di buku ini. Manfaat banget pokoknya. Saya jadi sedikit lebih rajin menulis, walaupun sedikit yang penting ada kemajuan kan?
JADI, MULAILAH MENULIS TEMAN !